Wartadakwah.com - Motivasi adalah unsur terpenting dalam tarbiyah dan tidak boleh
disepelekan. Memberikan dorongan kepada anak memainkan peranan penting
dalam jiwa, memicu gerak positif konstruktif dan mengungkap potensi dan
jati dirinya. Sebagaimana ia dapat meningkatkan kontiunitas kerja dan
mendorongnya untu kterus maju.
Itulah yang dilakukan oleh Rasulullah, sehingga beliau bersedia berlomba lari dengan anak-anak.
Begitu juga Umar bi Khaththab yang mendorong anaknya agar berani
bebricara diharapan orang-orangtua. Setelah diberitahu Abduyllah bahwa
dia bsia menjawab pertanyaan Nabi tentang pohon di lembga, Umar berkata,
“Kenapa kamu tadi tidak mengatakannya?”
Umar juga pernah mendorong anak-anak agar mengutarakan pendapatnya
walaupun di hadapan orang-orang tua. Beliau bertanya, terkait dengan
siapakah ayat 266 surat Al-Baqarah,
“Apakah ada salah seorang diantaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur…?”
“Wallahu a’lam.” Kata para sahabat
Ibnu Abbas berbicara, “Wahai Amirul Mukmini, dalam diri saya ada sesuatu mengenainya.”
Katakan saja, hai anak saudaraku! Jangan kamu merasa rendah diri!”
“Itu adalah perumpamaan Allah terhadap suatu amal.”
Diantara dorongan baik kepada anak adalah dorongan agar anak gemar
membeli buku. Ibnu Abidin berkata bahwa ayahnya sering mendorongnya
untuk membeli buku, “Belilah buku yang kamu minati, ayah yang akan
membayarnya. Sebab, kamu yang akan menghidupkan apa yang telah kami
matikan dari sirah pendahuluku. Semnoga kamu diberi balasan abik oleh
Allah, wahai putraku!”.
*Disadur dari Manhaj Tarbiyah Nabawiyah Lith Thifli dengan sedikit perubahan.
(esqiel/mz)
Post a Comment